Banyak negara takut akan potensi bahaya tenaga nuklir.
Namun bahaya itu, termasuk penyebaran sampah radioaktif dan momok kebocoran reaktor nuklir, tidak
membuat Prancis takut. Sejak embargo pasokan minyak pada 1970-an, Prancis
membangun jaringan reaktor yang kini memeroduksi hampir empat per lima pasokan
listrik negeri tersebut (walau hanya dua per lima dari kebutuhan energi
totalnya).
Apa
alasannya? Pertama, kebutuhan. Prancis “tidak memiliki minyak bumi, batu bara,
dan pilihan,” begitu slogan yang yang didengungkan. Kedua, banyak pemimpin
politik Prancis awalnya adalah ilmuwan. Ketiga, strategi pasokan energi Prancis
selalu dalam pengelolaan energi. Namun menurut para pengeritik, konsekuensinya
terlalu besar. “Proses pengambilan keputusan di Prancis lebih menyerupai Soviet
daripada demokrasi,” kata Frederic Marillier, ahli nuklir Greenpeace Prancis.
“Pemerintah menjelaskan keuntungan energi nuklir, tetapi mengindari perdebatan
tentang resikonya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar